Monday, October 9, 2017

Etika Menghubungi Dosen Melalui Telepon Genggam

Jumat 06 Oktober 2017

*Etika Menghubungi Dosen Melalui Telepon Genggam ala UI*

detikNews

Universitas Indonesia (UI) membuat petunjuk etika menghubungi dosen yang ditujukan bagi mahasiswanya. Petunjuk menghubungi dosen itu berjudul *'Etika Menghubungi Dosen Melalui Telepon Genggam'*. Sejumlah fakultas di UI mem-posting aturan ini di laman situsnya, salah satunya Fakultas Teknik UI.

Etika menghubungi dosen dibuat dalam dua bahasa dan disajikan melalui infografis. Ada 7 poin etika menghubungi dosen yang dibuat UI.

*1. Perhatikan kapan waktu yang tepat untuk menghubungi dosen. Pilihlah waktu yang biasanya tidak dipakai untuk beristirahat atau beribadah.* Contoh: hindari menghubungi dosen di atas pukul 20.00 atau di saat waktu ibadah.

*2. Awali dengan sapaan atau mengucapkan salam.* Contoh: Selamat pagi Bapak/Ibu, atau Assalamualaikum (apabila kedua belah pihak sesama muslim).

*3. Ucapkan kata maaf untuk menunjukkan sopan santun dari kerendahan hati Anda.* Contoh: "Mohon maaf menganggu waktu Ibu/Bapak".

*4. Setiap dosen pasti menghadapi ratusan mahasiswa setiap harinya dan tidak menyimpan nomor kontak seluruh mahasiswa. Maka, pastikan Anda menyampaikan identitas Anda di setiap awal komunikasi/percakapan.* Contoh: "Nama saya Putri, mahasiswa Administrasi Negara Angkatan 2016, semester ini mengambil mata kuliah Hukum dan Administrasi Negara di kelas Ibu/Bapak".

*5. Gunakan bahasa yang umum dimengerti, tanda baca yang baik dan dalam konteks formal.* Hindari menyingkat kata seperti 'dmn, yg, ak, kpn, otw, sy'. Hindari kata ganti non formal seperti 'aku, ok, iye, dll'.

*6. Tulislah pesan dengan singkat dan jelas.* Contoh: "Saya, memerlukan tanda tangan Bapak/Ibu di lembar pengesahan saya. Kapan kiranya saya dapat menemui Bapak/Ibu?"

*7. Akhiri pesan dengan mengucapkan terima kasih atau salam sebagai penutup.*

Monday, February 20, 2017

Memahami Rekonsiliasi Bank secara Tepat

Memahami Rekonsiliasi Bank secara Tepat
Rekonsiliasi bank merupakan proses penyesuaian akuntansi karena adanya perbedaan antara laporan saldo kas di perusahaan dan laporan saldo kas di bank. Transaksi – transaksi yang menyebabkan terjadinya perbedaan saldo kas menurut catatan perusahaan dan saldo kas menurut rekening koran harus disesuaikan sehingga saldo kas menurut perusahaan dan saldo kas menurut bank (saldo dalam rekening koran) mempunyai jumlah yang sama. Sebagai proses awal untuk menyusun rekonsiliasi ini maka diperlukan analisa terhadap transaksi-transaksi yang menyebabkan perbedaan. Secara umum transaksi-transaksi yang menyebabkan perbedaan tersebut antara lain:
a. Setoran dalam perjalanan (Deposit in Transit)
Hal ini dapat terjadi dikarenakan adanya transaksi yang sudah dicatat oleh perusahaan, tetapi belum dicatat oleh bank, dimana ada dua kemungkinan yang terjadi antara lain :
- Setoran dalam perjalanan, yaitu setoran perusahaan yang belum diterima oleh bank pada saat rekening koran pada bulan tersebut telah dilaporkan dan disampaikan kepada perusahaan
- Kas yang belum disetor, yaitu penerimaan kas oleh perusahaan yang sudah dicatat oleh perusahaan tetapi uangnya belum dimasukkan ke dalam rekening bank
b. Cek dalam peredaran (Outstanding check)
Merupakan cek yang telah dikeluarkan oleh perusahaan tetapi belum dicairkan ke bank oleh pemegangnya, yang merupakan vendor/pemasok perusahaan.
c. Adanya transaksi yang telah dicatat oleh bank tetapi belum dicatat oleh perusahaan
Transaksi yang telah dicatat oleh bank tetapi belum dicatat oleh perusahaan antara lain:
- Penagihan piutang perusahaan oleh bank (collection by bank)
- Adanya pembebanan biaya administrasi oleh bank kepada perusahaan (Bank Service Charges), misalnya beban bunga dan beban administrasi.
d. Adanya salah pencatatan, baik yang dilakukan oleh bank maupun perusahaan Kesalahan pencatatan yang mungkin terjadi, misalnya kesalahan mencatat pendapatan atau biaya yang terlalu besar atau terlalu rendah.
e. Adanya cek kosong (cek yang tidak cukup dana)
Merupakan cek yang ditolak bank karena tidak cukup dana atau dananya tidak ada (non-sufficient fund)
Jenis Rekonsiliasi dan Cara Membuat Rekonsiliasi Laporan Bank
Jenis rekonsiliasi atau macam rekonsiliasi ada dua yaitu; Rekonsiliasi saldo akhir dan rekonsiliasi saldo awal untuk saldo rekening koran bank; dan rekonsiliasi penerimaan dan pengeluaran untuk saldo kas perusahaan. Sedangkan metode atau cara membuat rekonsiliasi laporan bank antara lain dengan menggunakan cara sebagai berikut:
1. Dengan Rekonsiliasi Laporan Saldo Bank dan Saldo Kas
Tujuan dari metode ini adalah mencari saldo yang benar, identifikasi saldo yang benar yaitu jika jumlah saldo menurut bank dan perusahaan sama.
2. Dengan Rekonsiliasi Laporan Saldo Bank Kepada Saldo Kas.
Tujuan metode ini hanya mencari timbulnya perbedaan, bukan mencari saldo yang benar, jadi hanya menyamakan saja anatara saldo bank dengan saldo kas menurut perusahaan.

SUMBER : https://www.facebook.com/pages/IKATAN-AKUNTAN-INDONESIA/51110098402?fref=nf

Pentingnya Berkomunitas

Pentingnya Berkomunitas
Jika ingin jadi pengusaha maka bergaullah dengan orang yang memiliki visi dan misi hidup yang sama.
Bukan untuk saling mencampuri usaha masing-masing tapi untuk berbagi ilmu dan solusi.
Dengan bersilaturahmi dan berkomuntias akan muncul berbagai peluang yang tadinya tersembunyi.
Jika ingin menjadi karyawan bergaullah dengan karyawan yang memiliki kejujuran dan etos kerja yang tinggi
Bukan untuk saling menyaingi tapi untuk saling meneladani.
Dengan sering berinteraksi maka kebiasan-kebiasaan baik akan saling menular satu sama lain dan memperbaiki sikap masing-masing.
Seorang muslim akan menjadi lemah jika dia bergerak seorang diri dan akan menjadi kuat jika dia bisa hidup berjamaah.
So, carilah komunitas yang akan mendukung impianmu di kemudian hari.
Karena dengan berkomunitas sahabat akan selalu punya semangat untuk menggapai mimpi.
Sumber : https://www.facebook.com/pages/Setia-Furqon-Kholid/148795011831849?fref=nf